Pengamat Budsospol Jateng : Pilkada Kota Solo 2024 Jika KIM Nekat hanya 2 Pasang Kandidat PDIP Bakal Menang Mudah

    Pengamat Budsospol Jateng : Pilkada Kota Solo 2024 Jika KIM Nekat hanya 2 Pasang Kandidat PDIP Bakal Menang Mudah
    Bacalon Walikota dan Wakil Walikota Solo Pilkada 2024 Sekar dan Heru CN

    JAKARTA, Pemerintah bersama DPR RI dan penyelenggara pemilihan umum (KPU) telah menyepakati pelaksanaan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada bulan November 2024 di seluruh Indonesia termasuk pilkada di Kota Solo, dengan prediksi persaingan koalisi partai politik dan nama-nama kandidat bakal calon Walikota dan Wakil Walikota yang di usung semakin mengerucut ke 2 pasang bakal calon Kandidat. 

    Menurut pengamat Budaya, Sosial dan Politik Jawa Tengah. J Raharjo di Solo, Sabtu (13/7/2024). Apabila partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) terdiri dari : Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar dan PSI nekat mengerucutkan hanya ada 2 pasang Kandidat yang akan bertanding dalam pilkada kota Solo 2024 ini, maka dipastikan Pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota yang di usung PDIP akan menang mudah. 

    Lantaran menurut J. Rahardjo, kalau Koalisi partai Gerinda, PSI, PAN, Golkar mungkin juga PKB dan PKS bergabung nekad hanya ngusung Pasangan Walkot dan Wawalkot Kota Solo Gusti Bre dan Astri saja. 

    "Maka saya prediksi dan saya yakin pasangan PDIP akan menang mudah dan sangat Pede banget karena pasangan PDIP Lebih berpengalaman baik di Eksekutif maupun Legislatif , Apalagi Kota Solo sebagai Jantung dan Gensi PDIP, sehingga pastinya PDIP akan kerja keras mati-matian untuk merebut kemenangan, " ujar J. Rahardjo

    Lebih lanjut J. Rahardjo menegaskan bahwa masyarakat kota solo sudah punya pengalaman cocok dan seneng di pimpin PDIP mulai dari kepemimpinannya bapak Jokowi, Pak Rudy dan diteruskan oleh Gibran yang semuanya kemarin terpilih jadi walikota karena Pilihan PDIP dan juga terbukti bisa membawa kota Solo semakin baik serta meningkat perekonomiannya. 

    Oleh karena itu kata J. Rahardjo sebagai pengamat sangat pesimis walau Pasangan Gusti Bre dan Astri di dukung banyak Koalisi Partai dan amunisinya juga besar banget serta masih berkuasa di tingkat pusat, Tapi Ingat Gusti Bre dan Astri belum ada pengalaman di Pemerintah dan Legislatif serta di tambah Gusti Bre di tentang Kerabat keraton. Ingat juga Gusti Bre bukan Putra atau Trah Presiden.

    "Jadi menurut pendapat saya sebagai pengamat kalau Koalisi Indonesia Maju kandidatnya mau menang minimal dengan strategi 3 pasang Jalan keluarnya ataupun solusinya yang tepat adalah H. Heru Cipto Nugroho ( Kang Heru CN ) harus maju sehingga bisa memecah suara dan Kang Heru CN sudah punya pengalaman bertarung di pemilihan Legilatif, " tegas J. Rahardjo

    Lanjut J. Rahardjo sebaiknya Partai Koalisi Indonesia Maju ( KIM) yakni Partai Gerindra, PAN, PSI, Golkar ditambah PKB dan PKS ) 

    Harus kocok ulang dengan mengusung yaitu Pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Sekar dan Kang Heru CN sebagai Pemecah Suara 

    "Seperti contoh misalnya pasangan kandidat Sekar dan Heru CN di dukung oleh Koalisi partai ( PSI, PAN dan Golkar ) Sedang pasangan kandidat Gusti Bre dan Astri di Dukung Koalisi Partai ( Gerindra, PKS dan PKB ) ini adalah solusi terbaik Jalan Alternatif yang bisa memecah suara PDIP, " Kata J Rahardjo

    Lanjut J Rahardjo akan tetapi kalau Koalisi Indonesia Maju (KIM ) tetep ngotot dan nekad menargetkan hanya 2 pasang kandidat yang bertarung pada pilkada Kota Solo 2024 . 

    "Maka saya sebagai pengamat masih sangsi kalau pemilih Golkar, PKS dan PKB akan serius dukung Gusti Bre dan Astri ." Oke Inilah prediksi saya sebagai pengamat, karena ini saya melihat sebelum adanya Janur Kuning melengkung, " Tandasnya (hy/San) 

    jakarta
    Heriyoko

    Heriyoko

    Artikel Sebelumnya

    TNI akan Tindak Lanjuti Laporan Keluarga...

    Artikel Berikutnya

    KPU DKI Sosialisasikan Batas Usia Cagub...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Revolusi Penulisan Rilis Berita dengan Bantuan Artificial Intelligence (AI)
    Heboh Gelar Doktor Honoris Causa dari Perguruan Tinggi Ilegal, Hendri Kampai: Prestise atau Prestasi Palsu?
    Agus Flores, Sang Komando Media yang Mampu Menggerakkan 1000 Media dalam Hitungan Menit
    PAFI: Garda Terdepan Profesi Farmasi untuk Kesehatan Indonesia
    Mengenal Peran dan Keahlian Insinyur Teknik Mesin dalam Era Industri Modern

    Ikuti Kami